MAKNA LAGU-LAGU G-DRAGON DI ALBUM COUP D’ÉTAT

COUP D’ÉTAT feat. Diplo & Baauer
Produser: Diplo & Baauer
G-Dragon:
Aku menerima beat-nya beberapa waktu lalu. [sesama anggota BIGBANG] T.O.P dan aku sebenarnya merekam lagu “Knockout” bersama Diplo sekitar setahun lalu. Setelah itu, kami membuat lagu dari beat “Bubble Butt”. Itu merupakan versi pertama dari “Bubble Butt”. Diplo mengatakan bahwa dia ingin memasukkan versi kami dari lagu tersebut sebagai sebuah remix dalam waktu dekat.
Kesepakatan awalnya adalah aku membuat lagu untuk Diplo dan dia akan memberikan aku lagu. Jadi dia memberiku beat untuk “Coup D’Etat” beberapa waktu lalu, tetapi aku tidak tahu apa yang harus kulakukan terhadap beat tersebut meskipun aku sudah mendengarnya berkali-kali. Aku terus-menerus berkata pada diriku, “Aku harus melakukan yang terbaik.”Jadi, setelah mendengarkannya, aku merekam bagian rapnya dan itu terdengar sedikit seperti bernyanyi. Aku ingin melakukan sesuatu yang dapat terdengar seperti rap tapi juga nyanyian. Jadi akhirnya aku hanya melakukannya seperti apa adanya. Dan kau tahu, arti dari “Coup D’Etat” adalah pemberontakan, seperti menggulingkan pemerintahan. Hanya melihat dunia ini, aku menulis lirik dengan pemikiran seperti itu. Aku ingin terus mendesak, apa pun itu.
Diplo:
GD itu fenomenal, lebih besar daripada K-Pop. Ia tidak punya rasa takut dan sangat keren.
NILIRIA (Feat. Missy Elliott)
Produser: Teddy
G-Dragon:
Aku tak terlalu yakin apa artinya, namun aku mendengar dahulu orang-orang bercocok tanam sambil menyanyikan lagu tradisional yang disebut “Niliria” di Korea.
Teddy:
Aku membuat beat ini 2 tahun lalu. Bagiku, ini bukanlah sesuatu yang baru. Aku memiliki banyak demo lagu-lagu Korea dan memiliki banyak ide. Semua itu lebih bagus saat ini dengan musik trap dan 808. Aku tahu di belahan dunia yang lain, mereka selalu ingin mendengarkan sesuatu yang etnik. Seperti M.I.A., atau bahkan seperti yang Timbaland lakukan pada musik Mesir dan musik India. Aku mengerjakannya berhari-hari.
G-Dragon:
Awalnya, Teddy memutar beat ini hanya untuk bersenang-senang. Saat aku pertama kali mendengarnya, aku berpikir, “Wow, ini gila”. Selama bertahun-tahun, aku tak yakin bagaimana cara menginterpretasikan rap dengan beat tersebut. Aku terus-menerus mendengarkan beat tersebut. Aku berpikir dengan siapa aku ingin merekam ini. Di YG, setiap beberapa tahun, kami akan mengadakan percobaan menyanyi rap. Kami berpikir kami harus melakukan hal itu, tapi kemudian kami berpikir, “Bagaimana jika menggunakan artis luar negeri untuk lagu yang betul-betul Korea?” Lalu aku berpikir, “Ok, akan keren jika bisa dengan A$AP Rocky atau Kendrick Lamar”. Namun daripada dengan artis yang baru terkenal saat ini, aku pikir akan lebih menyenangkan jika dengan seseorang yang aku sukai dari masa lalu.
Teddy:
Di YG, salah satu artis favorit kami dari dulu adalah Missy Elliott, dari musiknya sampai dengan visinya yang ‘di luar kotak’. Jadi, menyertakan Missy ke dalam lagu ini? Sangat berarti.
G-Dragon:
Secara pribadi, aku merasa bahwa Missy Elliott sebagai seorang penyanyi rap sangat bagus. Aku merasa aku lebih menyukai artis pada era itu. Tidak mengatakan bahwa penyanyi rap jaman sekarang tidak dapat menyanyi rap, namun mereka lebih mengarah kepada gaya. Tetapi, para penyanyi rap dari era yang lebih lama, aku merasa bahwa mereka hanya bagus dalam menyanyi rap, titik. Mereka tidak mengarah kepada gaya swag; mereka hanya betul-betul baik dalam melakukan rap, murni bernyanyi rap. Oleh karena itu, aku lebih terinspirasi. Tidak peduli apakah kau memiliki gaya atau tidak, kau harus bagus dalam menyanyi rap terlebih dahulu. Ketika aku membawa “Niliria” kepada Missy Elliott, hasilnya keluar dengan mudah.
Missy Elliott:
Aku menikmati bekerja dengan G-Dragon dan aku rasa chemistry kami menyatu seolah-olah kami sudah saling mengenal selama bertahun-tahun! Ia sangat berbakat, keren, dan sangat menyenangkan di atas panggung!
R.O.D (Feat. Lydia Paek)
Produser: Teddy
G-Dragon:
Aku akan mendeskripsikan genre lagu ini sebagai dubstep. Rap, suara, musik-nya semua dibuat dengan cara itu agar para pria menyukainya. Secara pribadi, aku benar-benar menyukai lagu dan suara Lydia dalam lagu ini.
Teddy:
Beat sebelum bridge-nya sampai dengan reff kedua, aku melakukan bagian tersebut dalam 1 hari. Kapanpun aku mempunyai lirik yang bagus, aku meminta Lydia untuk menyanyikannya. Dan Choice juga kebetulan ada di situ sehingga dia menulis lirik bahasa Inggrisnya.
Lydia Paek:
Aku tidak menulis lirik ini sendirian, tetapi saat kami berada di studio, aku merasa bahwa kami mendapatkan suasana yang pas. Susah untuk dijelaskan, namun itu seperti kamu saling memberi dan menerima ide dari satu sama lain dan mengalir dengan ombak kreatif itu terus-menerus. Sangat menginspirasi meskipun aku hanya duduk di studio dan memperhatikan dia bekerja.
Teddy:
Ketika bos kami (CEO YG, Yang Hyun Suk) mendengarnya, ia merasa bahwa lagu ini dapat menjadi lebih terkenal di Korea jika reff-nya berbahasa Korea. Jadi, kami mencoba untuk membuatnya beberapa kali. Aku menulis reff dalam versi bahasa Korea, dan membuat banyak artis merekamnya. Tetapi saat kami merekam itu, kata-katanya kedengaran tidak pas. Terdengar canggung. Dan lagi, GD sangat yakin dengan Lydia sehingga kami memutuskan untuk merekam lagu ini bersamanya.
Lydia Paek:
Ini merupakan berkah dan suatu kehormatan yang besar untukku dapat berada dalam album resmi. Maksudku, sudahkah kau melihat siapa saja yang terlibat dan bekerja untuk album ini? Dan aku bisa menjadi bagian dalam daftar tersebut, wow! Sangat menakjubkan dan aku merasa rendah diri.
BLACK (Feat. Jennie Kim)
Produser: Teddy
Teddy:
Lagu ini sudah ada dalam komputerku selama 2 tahun. Versi originalnya adalah aku menyanyikan bait pertamanya dan Lydia menyanyikan reff-nya. Aku menyukainya, dan ingin menyimpannya untuk diriku sendiri, apalagi ini sangat pribadi. Namun suatu hari GD mendengarnya, dan ia mengatakan, “Oh. Aku mau lagu ini.” (tertawa).
G-Dragon:
Ini adalah lagu cinta; lebih ke perasaan pribadi. Saat kau memiliki pacar, banyak hal yang menyakitkan setiap hari, setiap malam. Aku yakin hal itu berbeda untuk setiap orang, namun saat kau bertengkar, hal itu menjadi sangat menyebalkan. Kau tidak dapat melakukan apapun sehingga akhirnya kau hanya bisa marah pada dirimu sendiri. Seperti memukul tembok, atau melempar ponselmu. Kau tahu perasaan semacam itu.
Teddy:
Sesaat setelah dia mengambil lagu itu, dia membuat bait keduanya. Aku merasa akan sulit baginya untuk menulis bait kedua dan tetap berada di dalam topik karena rekaman tersebut sangat tidak jelas dan pribadi. Tapi yang mengejutkan, dia berhasil menguasai lagu itu.
Sama seperti “R.O.D”, reff-nya adalah sebuah proses. Sky Ferreira merekam versinya sendiri. Lydia memiliki versi asli dalam bahasa Inggris. Kemudian bos kami masuk, dan mengatakan bahwa lagu ini perlu menjadi lebih besar, dan dia juga mengatakan pada kami untuk membuat versi Korea dari reff-nya. Jadi GD dan aku menulis lirik Korea-nya suatu hari, dan aku merekam suara Jennie sendirian 2 hari kemudian. Aku tak tahu banyak informasi mengenai Jennie, namun YG merekomendasikannya dengan mengatakan bahwa ia sempurna untuk lagu ini. Jennie mendengarkan demo Lydia kira-kira 10 kali, dan kami merekam reff dengan versinya dengan kurang dari 5 hari dari perilisan album.
Who You?
Produser: Kush & Choice37
G-Dragon:
Kush sebenarnya sudah meninggalkan perusahaan kami, tetapi ia mungkin akan kembali. Ini adalah lagu pertama yang kami buat bersama sejak ia meninggalkan YG. Ini adalah lagu yang dulu pernah aku dengar, saat mengunjungi studio Kush. Ia membuat sebuah panduan rekaman, aku mendengarnya, dan aku mengambil lagu ini darinya (tertawa). Aku memohon padanya untuk memberikan lagu ini kepadaku. Aku sangat menginginkan lagu ini. Jadi, setelah mendapatkan lagu ini darinya, aku menulis ulang liriknya, merekamnya dengan menggunakan beat yang sama, menambahkan beberapa melodi, dan Kush datang ke studio kami untuk mengulang kembali rekaman tersebut. Bos kami menyukainya sehingga kami memutuskan untuk merilisnya.
Teddy:
Lagu aslinya memakai lirik, “Baby, fuck you” (tertawa). Aku cuma bisa bilang, “Apa?”
G-Dragon:
Judul asli dari lagu ini adalah “Fuck You”. Isinya sangat jelas. Mengenai seseorang yang sedang marah pada pacarnya dan satu-satunya kata yang ingin kau ucapkan padanya adalah “fuck you”. Tapi kami tidak bisa melakukan itu di Korea (tertawa). Jadi kami mengganti judulnya dengan “Hate You” dan pada akhirnya menjadi “Who You”
[catatan – Kami mencoba untuk menghubungi Kush namun ia sedang tidak dapat diwawancara karena saat ini ia sedang menjalankan wajib militernya di kemiliteran Korea].
SHAKE THE WORLD
Produser: Choice37
Choice37:
GD sudah memiliki konsep dan reff untuk lagu ini sebelum aku membuat beat-nya. YG menyarankanku agar membuat lagu ini sehingga aku mencoba melakukan yang terbaik untuk mencocokkan dengan energi yang sudah GD miliki.
G-Dragon:
Proses perekaman lagu ini sangat cepat. Mirip dengan “Crayon”. Aku menulisnya dengan pemikiran bahwa lagu ini akan memulai keseluruhan album, sehingga aku tak ingin beat yang lemah – aku ingin terdengar gila.
Choice37:
Kami memiliki sekitar 4 versi lagu ini sampai kami merasakan nada yang tepat. Ada beberapa dari versi yang lain yang kupikir terdengar hebat, namun GD tidak senang sehingga dia menulis ulang liriknya beberapa kali.
G-Dragon:
Dari rap sampai ke efek suara dan juga kata-kata spontan yang keluar, aku merasa aku terlalu banyak berteriak. Aku merasa tidak tepat untuk terdengar lamban atau santai, jadi aku hanya terus melakukannya.
Choice37:
Beberapa fakta lucu dari lagu ini: Suara di awal adalah suara dari mesin kasir. Lagu ini aslinya hanya berupa intro pendek namun terdengar sangat bagus sehingga kami membuatnya menjadi sebuah lagu utuh. Dan lagu ini digunakan sebagai intro untuk acara reality terbaru berjudul WIN, tentang boyband baru yang akan debut melalui YG Entertainment sebentar lagi.
MICHIGO
Produser: Kang Wook-jin & Ham Seung-chun
G-Dragon:
Ham Seung Chun dan Kang Wook Jin keduanya adalah produser yang bekerja untuk YG. Mereka membuat lagu “Without You” dari mini album “One of a Kind”, dan [sesama anggota BIGBANG] Seungri dengan mini album terbarunya, “Let’s Talk About Love”.
Kang Wook-jin:
Setiap sebulan sekali, semua produser di YG mengadakan pertemuan bersama dengan pendiri dan CEO Yang Hyun Suk. Kami membawakan semua demo yang kami garap sepanjang bulan, dan dia akan menentukan artis mana yang akan menggunakan lagu tersebut. Melalui pertemuan itu, “MichiGO” dipilih untuk G-Dragon.
Hanya beberapa hari setelah lagu tersebut dikirim ke GD, panduannya selesai. Tak banyak perbedaan antara versi demo dan versi utama dari “MichiGO”. Perubahan terbesar yang terdengar adalah bagian sebelum reff. Bagian itu sebenarnya adalah bagian akhir dalam versi demo. GD menginginkan sesuatu yang hype agar ia bisa melakukan dance sebelum reff sehingga akhirnya kami membuat perubahan tersebut. Sebagai hasilnya, aku merasa bahwa bagian itu membuat “MichiGO” terdengar unik dan menarik.
Untuk “MichiGO”, kami memang membayangkan GD sejak awal. Kami ingin membuat sesuatu yang trendi, hip, dan menyenangkan. Prosesnya sangat cepat. Rekaman GD pun selesai dengan cepat. Lebih lama dari pada proses rekaman, kami memberikan banyak penekanan dalam mencampur dan menyeimbangkan suara musik dan vokal GD. Sebagai produser, kami berdua sangat senang atas hasil rekaman ini. Lagu ini bergenre trap dan sedikit dubstep, namun keduanya saling menyeimbangkan dalam cara yang aneh.
Ham Seung-chun:
Sebagai penambahan atas penjelasan Kang Woo Jin, setelah tahap pertama pengeditan, lagu tersebut sampai ke GD. Sementara musik video dibuat untuk lagu ini, GD meminta rekamannya supaya diedit lagi. Jika kau dengarkan reff-nya, dimana “Dance, dance, dance”, terdengar ada suara tepuk tangan. Sebenarnya suara itu tidak ada. Secara keseluruhan, lagu itu selesai dengan sempurna.
CROOKED
Produser: Teddy
Teddy:
Ini adalah lagu yang kami kerjakan di saat-saat akhir. Hari itu hujan turun. Aku, GD, Kush, [anggota BIGBANG] Taeyang, dan Choice berada di studio. Itu adalah masa kritis dimana kami harus mengeluarkan ide untuk satu lagu hebat yang mana itu selalu terjadi. Aku ingat ketika aku berpikir, “Apa, lagi?” Déjà vu. Itu tak pernah berakhir.
Kami semua duduk di sana, berbicara dan tertawa. Sementara mereka hanya bermain-main dan berbicara sembarangan, aku memulai dengan sebuah nada. Aku memainkan nada ini, dan Kush serta GD mulai bernyanyi. Akhirnya kami tidak memakai melodi itu namun itulah bagaimana semuanya berawal.
G-Dragon:
“Crooked” dimaksudkan untuk membuat audiens menjadi gila selama acara live. Kami sengaja membuat rap dan reff agar terdengar sangat catchy sehingga orang-orang dapat dengan mudah ikut bernyanyi dan menari.
Teddy:
Kami merasa bahwa album ini memiliki banyak musik trap, beberapa lagu R&B, dan beberapa lagu klub. Namun GD terlihat seperti penyanyi punk rock pada saat yang bersamaan. Ia bernyanyi rap namun ia sangat menyukai kelakuan seperti anak punk. Jadi kami membutuhkan lagu yang dapat mengekspresikan hal itu.
RUNAWAY
Produser: Dee.P
Dee.P:
Sebenarnya aku membuat suara utama riff gitar dari lagu ini sebelum aku menandatangani kontrak dengan YG. Itu sudah tersimpan lama dalam hardisk-ku, bersama dengan banyak lagu demo lain yang aku buat. Suatu hari, aku melihat-lihat file demoku dan berpikir ini akan cocok untuk album baru GD. Jadi aku mulai berpikir tentang konsep apa yang harus kugunakan.
Mendengar lagu remake GD dari “This Love” milik Maroon 5 dalam album pertama BIGBANG, aku merasa bahwa GD dan alternative rock sangat cocok. Aku juga menyukai musik elektro sehingga aku ingin menggabungkan alternative rock dengan musik elektro. Aku mulai menggubah lagu tersebut dan mulai memasukkan suara bas dan mid-range synth, dengan suara riff gitar untuk membuat tema utama dari lagu ini.
Aku menghabiskan banyak waktu untuk membuat suara synth menyatu dengan suara gitar. Setelah itu, semuanya berjalan dengan lancar dan aku bisa menyelesaikannya tanpa stress. Namun CEO YG, Yang Hyun Suk, memberiku sebuah tekanan setelah ia mendengar lagu ini. Ia berpikir bahwa tema utamanya hanya mengulang-ulang dan membosankan. Sehingga aku harus membuat tema yang berbeda pada bait kedua dan reff.
G-Dragon:
“Runaway” adalah lagu yang mirip dengan “Who You?” Sejak aku melakukan tur, aku harus berpikir mengenai membuat lagu yang dapat menggema selama penampilan live – sesuatu yang dapat membuat audiens berlari dan melompat, dan orang-orang juga dapat menyanyi dengan mudah. Itu juga sesuatu yang aku sendiri menikmatinya. Saat kau melakukan tur, sangat menyenangkan melihat orang-orang menyatu bersamamu karena kau terlihat keren, tapi akan selalu lebih baik, terutama untuk fans, untuk menampilkan lagu-lagu dimana mereka bisa saling terhubung dan menjadi liar. Ini sesuatu yang aku nikmati saat aku melakukannya, dan itu juga lebih berkesan. Jadi aku memikirkan faktor itu saat membuat lagu. Ketika kau mendengarnya, kau dapat mengatakan, lagu ini lebih mudah diakses daripada lagu lainnya. Ini adalah lagu dimana lebih banyak penonton dapat menikmatinya.
Dee.P:
Aku selalu mendengar lagunya setelah dia menyelesaikannya, karena dia menulis melodinya sendiri dan aku tak perlu membimbingnya. Setelah rekaman, dia akan memberiku ide mengenai struktur lagu dan akan memberiku inspirasi untuk menggubahnya sehingga cocok dengan melodi yang GD buat.
Lagu ini sebenarnya selesai 2 tahun lalu. Aku puas dengan lagu ini dan menyukai melodi dan lirik GD, namun albumnya ditunda jadi aku berpikir bahwa lagu ini akan berada dalam mini album “One of a Kind”. Namun, bos berpikir bahwa itu lebih baik berada dalam sebuah full album sehingga aku harus menunggu tahun depan. Saat mixing dan mastering telah selesai, aku berpikir, “Akhirnya!”
I LOVE IT (Feat. Zion T)
Produser: Boys Noize
G-Dragon:
Baru-baru ini Boys Noize berada di Seoul. Kami memutuskan untuk membuat musik bersama, dan menyelesaikan lagu tersebut dalam 1 hari. Lagu ini bagiku memiliki rasa Motown. [Boys Noize] mengatakan dia sudah lama memiliki lagu ini, namun kami memutuskan untuk menggarap lagu ini karena berbeda dengan musik lain yang sudah keluar sekarang ini. Dan Zion T adalah penyanyi baru. Pertama kali aku mendengarnya dalam “See Through” dan sejak saat itu aku tertarik untuk bekerja sama dengannya. Aku berpikir bahwa dia akan sempurna untuk lagu ini jadi aku memintanya dan dengan senang hati dia menerima undanganku.
Boys Noize:
Aku telah beberapa kali bekerja dengan G-Dragon dalam studio. Melihat betapa berbakatnya ia di belakang panggung, sangat menakjubkan. Ia memiliki selera yang baik terhadap musik baru dan bagaimana mengubahnya. Ia mengunci dirinya sendiri selama berjam-jam dan kembali dengan sebuah lagu yang ia tulis sendiri dan langsung merekamnya. G-Dragon adalah salah satu artis paling berbakat yang pernah aku temui dan ia sangat keren…!
YOU DO (OUTRO)
Produser: Choice37
Choice37:
Lagu ini dibuat dan lebih banyak direkam dalam ruanganku. Aku memiliki ide dengan bait: “GD that’s me! Who You? Not me.”
G-Dragon:
Lebih tepatnya aku mengatakan, “Kalian dapat melakukannya. Kalian dapat melakukannya tetapi kalian tidak bisa menjadi seperti aku.” Aku mengatakan bahwa kalian bisa menjadi Tony Stark; kalian dapat menjadi siapapun yang kalian inginkan. Tapi kalian tidak bisa menjadi seperti aku. Itu adalah dasar dari lagu ini. Dan aku ingin melakukan sesuatu yang menyenangkan.
Choice37:
GD masuk dan ia menulis reff-nya dalam 15 menit. Kami menginginkan getaran yang kasar untuk lagu ini jadi ia merekam suaranya dengan mikrofon yang sudah aku miliki selama 8 tahun seharga $200. Itu dilakukan di dalam ruanganku bukan di studio utama. Kami merekamnya dan bersenang-senang dengan lagu ini dan mencoba untuk membuatnya sederhana dan tidak terlalu berlebihan.
G-Dragon:
(Tertawa) Sejujurnya, mengatakan “You Do” sedikit aneh di Korea. (catatan – kata “puting” disebut dengan “yoo doo” dalam bahasa Korea).
WINDOW
Produser: Choice37
Teddy:
Aku masuk ke ruangan Choice, dan mendengar beat ini. Aku benar-benar menyukainya. Dan pantatku mulai bernyanyi dengan auto-tune (tertawa). Aku menyanyi, tapi bukan untuk didengarkan oleh orang lain. Saat aku memiliki ide, aku menulisnya. Hari itu aku merekam bagian reff-nya dan keesokan harinya aku datang ke studio dan menemukan bahwa GD sudah menambahkan bagian yang lain. Ia menyelesaikan lagu itu.
G-Dragon:
Aku merasa ada kode tertentu untuk proses penulisan laguku. Jika kau mendengarkan “She’s Gone”, “That XX” atau bahkan “Obsession” [oleh GD&TOP], lagu-lagu itu seperti film horor. Sebenarnya tidak ada kata-kata dariku tentang membunuh seseorang, namun ada rasa ngeri, yang aku rasa aku masukkan dalam proses penulisan lagu. Aku selalu berakhir menulis lagu seperti itu.
Untuk album ini, lagu itu adalah “Window”. Tergantung dari interpretasi kalian, namun lagu ini bercerita tentang pembunuhan. Aku tidak membunuh seseorang. Aku melakukan sesuatu kepada wanita dalam lagu itu dan hanya jendela yang tahu apa yang terjadi. Lagu ini mengenai cinta, obsesi, dan mencoba untuk memiliki seseorang dan hanya jendela yang tahu kebenarannya. Aku ingin mempertahankan sentimen menyeramkan dan menjaga hujan tetap turun.
Teddy:
Bagiku, lagu ini adalah lagu cinta. Ini adalah lagu untuk mereka yang bersedih, lagu perpisahan. Dan aku berpikir bahwa GD dan aku berada di topik yang sama, tetapi saat aku bertanya padanya tentang lagu ini ia berkata, “dalam liriknya, aku membunuh seseorang.” (tertawa). Choice dan aku seperti, “Ini diluar dugaan.”
G-Dragon:
Aku pikir ini adalah sebuah pola bagiku. Aku menikmati menonton film horor. Kapanpun aku menonton jenis film ini, aku terinspirasi menulis lagu seperti itu. Ini bukanlah sesuatu yang ingin kulakukan, jadi setiap kali aku menulisnya aku mendapatkan suatu kepuasan. Itulah mengapa aku memasukkan banyak cerita fiksi ke dalam lirikku.
Teddy:
Aku tidak menginginkan suaraku dalam lagu ini. Jadi awalnya penggantiku seharusnya T.O.P. Namun T.O.P sedang mengerjakan hal lain. Sehingga GD melanjutkannya dan merekam bagianku.
BLACK (Feat.Sky Ferreira)
Produser: Teddy
Sky Ferreira:
Aku bertemu CL dari 2NE1 saat aku berada di Korea. Ia membawaku ke dalam studio dimana G-Dragon sedang membuat lagunya. Mereka lalu berkata, “Sky, kami memiliki lagu yang kami ingin kau menyanyikannya.” Dan aku melakukannya. Saat mereka memutar ulang lagunya, terdengar keren, tapi juga berbeda dengan lagu yang pernah aku buat sendiri. Tetapi itu mengingatkanku pada lagu yang kusukai, akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an, R&B.
G-Dragon:
Secara keseluruhan, saat kau mencintai seseorang, maka sebagian besar perasaanmu adalah gembira. Tetapi “Black” adalah gelap, dan semakin kau terjebak ke dalamnya, maka akan semakin gelap. Jadi aku menulis tentang perasaan dan emosi itu. Dan secara pribadi, aku sangat menyukai lirik untuk reff-nya.
Source : Complex magazine
[NOTE : artikel lengkap dari Complex Magazine bisa di lihat di http://www.complex.com/music/2013/09/g-dragon-coup-detat-making-of/ ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar